10 Pemain Bola dengan Loyalitas Tanpa Batas

Admin
Monday, February 3, 2014
1:41 AM

10 Pemain Bola dengan Loyalitas Tanpa Batas

Daftar Pemain Bola dengan Loyalitas Tanpa Batas Terhadap Klubnya Terbaru 2014
Sepak-bola-id.blogspot.com - Di era sepakbola modern seperti sekarang ini bagi kebanyakan pemain uang adalah segalanya. Para pemain tentu saja merasa layak mendapatkan gaji lebih ketika peran atau kemampuannya meningkat. Begitu juga dengan target-target atau prestasi yang ingin diraih. Para pemain pasti ingin bermain di tim yang mampu mewujudkan ambisinya itu.


Tapi teori diatas sepertinya tidak berlaku bagi beberapa pemain ini. Ada segelintir pemain yang sampai saat ini masih bermain untuk klub yang telah membesarkan namanya. Siapa sajakah mereka?

1. Lionel Messi (2005-sekarang)
Pemilik nama lengkap Luis Lionel Andres Messi ini lahir pada tanggal 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina. Pada umur 8 tahun, dokter memvonisnya menderita kekurangan hormon yang menyebabkan pembatasan pertumbuhan. Ketika ia menginjak umur 13 tahun, Messi mendapatkan tawaran dari Akademi La Masia Barcelona dengan iming-iming membiayai pengobatan Messi, akhirnya orang tua Messi menyetujuinya.

Pada tahun 2005 Messi akhirnya membuat penampilan pertamanya bersama tim inti Barcelona. Saat itu ia masih berumur 16 tahun dan mencetak gol perdananya bagi Barca (menjadikannya sebagai pemain termuda yang mencetak gol bagi Barcelona). Di tahun yang sama ia pun mencetak gol perdananya bagi timnas Argentina U-20 lewat titik putih ke gawang Nigeria.

Messi mengarahkan Barcelona pada masa kejayaan. Pada tahun 2009, bersama Messi Barca meraih gelar juara Liga Champions, La Liga, dan Piala Super Spanyol. Atas pencapaiannya itulah ia mendapatkan penghargaan Ballon D’Or (FIFA World Player Of The Year) pertamanya setelah dua musim sebelumnya hanya sebagai runner-up.

Tak hanya disitu, beberapa tahun berikutnya pun karir Messi semakin cemerlang. Kemampuannya mengolah si kulit bundar di atas lapangan hijau ini berhasil menciptakan tinta emas di buku rekor dunia pada tahun 2012. Ia menjadi pemain pertama yang mencetak 5 gol dalam satu pertandingan di Liga Champions. Beberapa minggu kemudian ia melampaui rekor gol Cesar Rodriguez (232 gol) sebagai pencetak gol terbanyak Barcelona. Pada akhir 2013, ia dinobatkan sebagai pemain dengan gol terbanyak dalam satu musim dengan 91 golnya untuk klub dan timnas (rekor sebelumnya di pegang Gerd Mueller di tahun 1972 dengan 83 gol). Dan pada awal tahun 2013 Messi pun menjadi pemain pertama yang meraih gelar Ballon D’Or sebanyak 4 kali.
Messi dengan 3 ballon d'or nya
Messi tentu saja masih memiliki karir yang panjang mengingat usianya yang masih 26 tahun. Tapi menurut penulis Messi akan selalu loyal pada Barcelona. Terbukti saat Klub kaya asal Russia, Anzhi, menyentuh “Buy-out Clause” Messi yang mengharuskan Barca menjualnya. Namun Messi menolak bergabung meski ditawari gaji yang berlipat.

2. Andres Iniesta (2002 – sekarang)
Andres_Iniesta_Barcelona
Andres Iniesta Lujan lahir pada 11 Mei 1984 di Fuentealbilla, Spanyol. Pemandu bakat Barcelona “menemukannya” pada tahun 1996 saat ia bermain untuk klub Albacete. Sejak saat itulah ia mulai menimba ilmu di akademi La Masia.

Bermain Reguler di tim Barcelona B pada musim 2001-2002, akhirnya ia menjalankan partai debutnya pada tahun 2002. Saat itu Louis Van Gaal memainkannya pada babak penyisihan Liga Champions melawan klub Belgia, Brudges. Di partai debutnya Iniesta bermain luar biasa dan mengantarkan kemenangan bagi Barca. Van Gaal yang terkesan dengan penampilannya pun mulai memainkan Iniesta di tim inti Barcelona secara reguler setelahnya.

Sejak tahun 2004 Iniesta selalu menjadi pilihan utama Frank Rijkaard, berbagai trofi telah dimenangkannya bersama Barca. Tentu masih segar di ingatan kita ketika pada musim 2008-2009 lewat golnya ke gawang Chelsea di menit-menit akhir pertandingan Iniesta berhasil mengantarkan Barca ke Final Liga Champions.

Pada 14 April 2012, Iniesta mencatatkan penampilannya ke 400 bersama Barcelona. Hanya ada 10 permain yang mampu mencatatkan rekor tersebut. Dan tentu saja rekor ini masih akan terus bertambah hingga beberapa tahun kedepan mengingat tidak ada sedikitpun indikasi atau tanda-tanda dirinya akan hengkang dari Barcelona.

3. Xavi Hernandez (1998-sekarang)
Pemain kelahiran 25 Januari 1980 ini masuk akademi La Masia saat ia masih berusia 11 tahun, tepatnya pada tahun 1991. Seperti Iniesta, Xavi pun hanya butuh semusim untuk bermain bersama tim inti Barcelona. Ia bermain reguler bersama Barcelona B pada musim 1997-1998. Ia menjalani partai debut saat melawan Mallorca pada pertandingan Piala Super Spanyol pada tahun 1998.

Meski tongkat pelatih bergulir dari Van Gaal-Rexach-Antic-Rijkaard-Guardiola, Pemilik nama lengkap Xavier Hernandez ini selalu menjadi pemain kunci Barcelona. Hasilnya ketika ia masih berumur 25 tahun ia sudah menjalani 300 pertandingan bersama Barcelona. Ia memang sudah dinobatkan sebagai “The New Guardiola” si jenderal lapangan tengah Barcelona menggantikan peran pelatih masa depannya itu sendiri yang hengkang menuju Itali.

2 Desember 2005 menjadi momen terburuk dalam karirnya. Pada saat latihan, lutut kirinya divonis cedera ligamen yang membuatnya harus diparkir selama lima bulan. Ia pun merasa seperti dilahirkan kembali ketika ia kembali bermain setelah sembuh dari cederanya itu pada akhir musim 2006 dan mengantarkan Barcelona meraih titel juara.

Ketika Guardiola menukangi Barcelona, Xavi menjadi lebih ‘Menggila’. Bersama Iniesta duet ini menjadi duet yang menakutkan. treble winner pun mereka raih pada 2009. Hal itu pulalah yang mengantarkannya meraih gelar Ballon D’Or.

xavi
Apakah anda bisa membayangkan Xavi mengenakan jersey tim lain? tidak. Ia berkali-kali mengikrarkan bahwa ia akan mengakhiri karir sepak bolanya bersama Barcelona, Klub yang membesarkannya.

4. Iker Casillas
Casillas bergabung dengan Akademi Real Madrid pada tahun 1990. Pada tanggal  27 November 1997 pertama kalinya ia terdaftar dalam susunan pemain inti Real Madrid. Saat itu Madrid menghadapi Rosenborg pada pertandingan Liga Champions, Ia hanya menjadi pemain cadangan. Tak dimainkan, ia pun kembali lagi ke Real Madrid B.

Akhirnya pada musim 1998-1999 Casillas menjalani partai debutnya. Ia datang dari bangku cadangan menggantikan Bodo Illgner. Pada musim berikutnya lah Casillas benar-benar menggusur Illgner dari kiper utama Real Madrid. Pada tahun 2000, Casillas menjadi kiper termuda di Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencia 3-0. Hari itu adalah hari keempat setelah ia berulang tahun yang ke-19.

Pada musim 2001-2002, Casillas harus rela tergusur oleh Cesar Sanchez. Ia baru bisa merebut posisi nya kembali setelah Cesar Sanchez mengalami cedera pada menit akhir pertandingan final liga champions. Casillas pun masuk dan melakukan beberapa penyelamatan gemilang dan akhirnya Madrid juara Liga Champion setelah menang 2-1 atas Bayer Leverkusen.

Pada tahun 2008, ia meraih penghargaan “Zamora Thropy” setelah hanya kemasukan 32 gol dari 36 pertandingan. Ia pun masuk ke dalam “UEFA Team Of The Year” untuk kedua kalinya. Di tahun yang sama, ia bersama Raul Gonzalez menandatangani kontrak seumur hidup bersama Real Madrid.
casillas
Casillas mencatatkan rekor 600 pertandingan bersama Real Madrid pada tahun 2012. Manjadi pemegang rekor kiper dengan penampilan terbanyak dalam sejarah Real Madrid. Di tahun 2013 ia kembali terpilih menjadi kiper terbaik versi IFFHS. Ini menjadikan sejarah kiper pertama yang meraihnya sebanyak 5 kali secara beruntun.

Pernah dikaitkan dengan beberapa klub Liga Inggris seperti Manchester City dan Menchester United, namun Casillas menegaskan ia akan menghabiskan karirnya bersama Real Madrid meskipun posisinya sempat tergusur oleh Diego Lopez saat Madrid ditukangi Jose Mourinho musim 2012-2013.

5. Fransesco Totti
Ketika ada seseorang yang menyebutkan “AS Roma”, kata pertama yang akan muncul dibenak penulis adalah “Totti”. Ya, AS Roma adalah Totti, Totti adalah AS Roma. Totti yang lahir di Roma, 27 September 1976 ini hanya bermain untuk tim ibu kota Italia tersebut selama karirnya.

Menghabiskan 3 tahun bersama Akademi AS Roma, Totti mencicipi laga perdananya bersama tim inti Roma saat Totti masih berusia 16 tahun. Saat itu Roma masih di tukangi oleh legenda Yugoslavia (sekarang Serbia), Vujadin Boskov. Perpindahan tongkat kepelatihan terjadi di musim berikutnya. Carlo Mazzone, pelatih baru roma saat itu sangat terkesan dengan pemainnya yang satu ini. Totti pun mulai bermain reguler.

Sejak umur 21 tahun, ban kapten sudah tersemat di lengan kirinya. Sejak saat itulah Roma menasbihkan Totti sebagai simbol Roma. Dan penghargaan tersebut membuat dirinya semakin mencintai AS Roma. Hasilnya ia pun kini menjadi legenda hidup AS Roma dengan penampilan dan gol terbanyak dalam sejarah AS Roma. Selain itu ia juga termasuk jajaran pencetak gol terbanyak Serie A dengan 227 golnya, satu strip di bawah torehan gol Legenda Italia, Silvio Piola (274 gol).

Memang pencapaian secara trofi, Totti masih kalah jauh dengan pemain sekaliber Lionel Messi. Tapi Totti memiliki nilai lain dari sisi sepak bola, khususnya sepak bola Italia. Seperti legenda AC Milan, Paolo Maldini, Jabatan sebagai kapten tim tak pernah goyah meski pelatih datang silih berganti di tubuh AS Roma.
Francesco-Totti-4“the king of Rome” sejauh ini baru sekali mengangkat trofi Serie A, dua kali Coppa Italia, Dan sekali Piala Super Italia. Gelar pemain muda terbaik dan pemain terbaik Serie A pun sudah menjadi bagian pencapaian karirnya. Dan ia juga menjadi bagian pemain Italia yang meraih gelar juara Piala Dunia di tahun 2006. Di saat yang bersamaan, Totti juga meraih gelar Top skorer Serie A dan penghargaan Sepatu Emas.

Sejak musim 2009, sinar Totti mulai memudar. Ia pun kerap kali hanya menjadi pemain cadangan. Karena itulah Totti sempat diisukan hengkang dari AS Roma. Klub-klub Rusia, Australia, dan Amerika sempat menawari Totti untuk bergabung. Tapi sekali lagi, Totti adalah AS Roma dan hanya akan mengakhiri karirnya di kota kelahirannya.

“In short, many goals, countless games of class and amazing memories to keep in the heart of all Roma fans: this is Francesco Totti, the captain. Grande Capitano!”

6. Carles Puyol
Satu lagi produk Catalan yang sangat loyal pada Barcelona. Adalah “si gimbal” Carles Puyol. Menginjak di usianya yang ke-35 tahun, Loyalitas Puyol pada Barcelona tak perlu diragukan lagi.

Pertama kali mengenal sepak bola, Puyol bermain sebagai penjaga gawang. Namun cedera bahu membuatnya ia harus memilih posisi lain, ia pun memilih posisi penyerang. Ketika ia bergabung dengan Barcelona junior pada tahun 1995, ia diproyeksikan menjadi seorang pemain gelandang bertahan. Dua tahun setelahnya, Puyol berhasil menembus skuad Barcelona B dan mulai reguler bermain sebagai bek.

Dalam sejarah Barcelona, pemain kelahiran La Pobla de Segur, Llieda, 13 April 1978 ini menjadi pemain terlama yang menjabat sebagai kapten tim. Sejak tahun 2004, Puyol yang menggantikan peran kapten sebelumnya, Luis Enrique, tercatat sudah lebih dari 500 pertandingan resmi dimana ia ditunjuk sebagai kapten tim. Selama itu pula lah Puyol berhasil memberikan 18 gelar juara bagi Barcelona (diantaranya 5 La liga dan 3 Liga Champions *sekarang UEFA champions league).carles-puyol-07
Sayangnya karir Puyol dihiasi dengan banyaknya catatan cedera yang menempa dirinya. Berkali-kali Barcelona mendatangkan pemain baru untuk menggantikan perannya. Namun ketika ia sembuh dari cedera posisinya sangat tak tersentuh. Rumor terbaru, Barcelona sedang mengincar David Luiz, Bek timnas Brazil yang bermain untuk Chelsea, untuk menggantikan Puyol yang sudah termakan usia. Meskipun begitu, kontrak Puyol di Barcelona baru berakhir pada juni 2016. Itu artinya, kita masih bisa melihat aksi bek terbaik Spanyol ini bersama Barcelona untuk 3 tahun ke depan.

7. Steven Gerrard
Liverpool. Sebuah tim yang banyak menggoreskan tinta emas dalam sejarah pesepak bolaan Inggris. Banyak pemain-pemain bintang yang pernah bermain untuk tim yang bermarkas di Anfield Stadium ini. Namun, ada satu nama yang sosoknya sangat fenomenal bagi Liverpudlian bahkan masyarakat Inggris umumnya. Ia adalah Steven Gerrard.

Direkrut oleh scout Liverpool saat umurnya masih 9 tahun. Permainan Stevie G ternyata lambat berkembang saat usia 14-16 tahun. Namun kegigihannya menghasilkan kontrak profesional pertamanya untuk Liverpool saat ia menginjak usia 17 tahun.

Di musim 1999-2000, karir Gerrard sempat diprediksi akan berakhir ketika ia mengalami masalah di tulang belakangnya. Untungnya pelatih Liverpool saat itu, Gerard Houllier, langsung melakukan tindakan dengan cara merekrut konsultan olahraga untuk Liverpool. Setelah menjalani perawatan serius, Gerrard pun sembuh. Tapi tak lama kemudian Gerrard mendapati cedera yang lebih serius, dimana ia harus menjalani 4 kali operasi karena masalah di selangkangannya. Setelah di diagnosa, penyakitnya ini merupakana akibat dari Gerrard terlalu sering bermain bola saat ia masih kecil.

Lebih dari 600 pertandingan Gerrard bermain untuk Liverpool. 9 gelar juara telah ia persembahkan untuk Liverpudlian. Terkenang memori manis di musim 2004-2005 saat Gerrard menginspirasi Liverpool pada Final Liga Champions menghadapi AC Milan. Permainan super heroik dan tentu saja golnya membakar semangat pemain Liverpool yang bermain imbang 3-3 setelah sebelumnya tertinggal 3 gol terlebih dahulu. Dan Liverpool akhirnya memenangi pertandingan melalui drama adu penalti.
249622_1
Memang saat ini prestasi Liverpool sedang merosot tajam. Bahkan Liverpool disebut-sebut bukan lagi termasuk “The Big Four” di liga Inggris bersama Manchester United, Chelsea dan Arsenal. Musim lalu pun Liverpool hanya sanggup menempati peringkat 7, satu tingkat dibawah rival sekota, Everton. Lantas apakah Gerrard mencari klub baru?
“Liverpool menginkanku lebih lama disini. Begitupun aku. Sampai berapa lama? tak masalah bagiku selama Liverpool membutuhkanku.”

8. Ryan Giggs
Tak kenal lelah, passing dan shooting nya yang akurat, kaki kiri adalah andalannya, dribbling yang elegan dan tentu saja loyalitas yang tinggi. Itulah Ryan Joseph Giggs atau yang lebih dikenal Ryan Giggs.

Pemain berkewarganegaraan Wales ini memang pemain sayap yang kumplit. Manchester United sangat beruntung memilikinya. Sempat mencicipi Manchester City Junior selama kurang lebih 3 tahun, Giggs akhirnya memilih Manchester United sebagai tempat meniti karir sepak bolanya di usia 14 tahun. Sejak tahun 1991, Giggs sudah bermain reguler bagi Man united. Bisa dibilang Giggs adalah pemain sayap kiri terbaik di era 90an dan mampu menjaga konsistensinya hingga saat ini.

Di usianya yang akan menginjak 40 tahun, Giggs belum pernah sekalipun menerima kartu merah selama bermain untuk MU (Sekali untuk Wales). Tentu saja ini merupakan catatan yang luar biasa dan bagi pemain lain sulit ditaklukan.
ryan-giggs-with-victory-trophyRyan Giggs tercatat sebagai pemain dengan penampilan terbanyak bagi Manchester United dengan 805 pertandingan setelah melewati rekor Sir Bobby Charlton (754 pertandingan). Dengan jumlah tersebut Giggsy, telah memberikan banyak gelar bagi MU. 12 gelar Liga Inggris, 4 FA Cup, 2 League Cup dan 2 Liga Champions.

Pemain datang silih berganti di skuad MU. Tapi sayap kiri si setan merah sudah pasti di isi “si tua tua keladi”. Rekor-rekor masih menanti di depannya mengingat Giggs belum berniat untuk menyusul Paul Scholes yang pensiun akhir musim lalu.

9. Rogerio Ceni
Rogerio Mucke Ceni. Mungkin namanya tidak setenar ke-delapan pemain diatas. Wajar saja karena selama karirnya, Ceni hanya bermain untuk Sao Paolo FC, Brazil. Meskipun begitu pemain yang sudah bermain selama 23 tahun untuk Sao Paolo ini merupakan sosok yang fenomenal bagi sepak bola dunia.

Pada 7 September 2011, Ceni membuat penampilan yang ke-1000 nya bagi Sao Paolo. Sial bagi Ceni. Di musim berikutnya Ceni didera cedera bahu yang sangat parah dan mengakibatkannya harus menepi selama 6 bulan. Meskipun begitu, Awal Agustus 2012 Ceni melakukan comeback gemilang setelah cedera dengan mencetak gol melalui tendangan bebas melawan Bahia di kompetisi Copa America.

Ceni adalah penjaga gawang yang juga memiliki kelebihan mengeksekusi bola mati dengan baik. Mei lalu, ia berhasil mencetak golnya yang ke-111 setelah tendangan bebasnya meluncur mulus ke gawang Vittoria pada lanjutan Liga Brazil. Tentu saja pencapaian itu menjadikannya penjaga gawang dengan gol terbanyak di dunia mengalahkan legenda Paraguay, Jose Luis Chilavert.

Pertengahan 2013 menjadi hal yang memilukan bagi Ceni. Ceni gagal mengeksekusi penalti dan takluk di tangan Portugeuse de Desportos 2-3. Padahal saat itu Sao Paolo sedang berjuang di zona degradasi. Hal ini melengkapi kegagalannya mengeksekusi penalti setelah beberapa hari sebelumnya Ia juga gagal menaklukan Neuer melalui titik penalti saat menghadapi Bayern Muenchen di laga pramusim Audi Cup.

Di umurnya yang sudah menginnjak 40 tahun. Ceni mungkin sudah berada di penghujung karirnya. Tapi mungkin publik Brazil masih bisa melihat aksinya di musim 2013-2014. Atau bahkan bukan tidak mungkin ia menambah koleksi trofi juara nya bersama Sao Paolo.
34055_ori_rogerio_ceni
Boa sorte, Ceni!

Sumber: http://prediksi-soccer.blogspot.com/

Sekian update informasi kali ini. Semoga bermanfaat. Salam sepakbola!!

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment