Sea Games Myanmar: Saatnya Garuda Muda Ganyang Harimau Malaya

Admin
Tuesday, December 17, 2013
7:08 AM
Sea Games Myanmar: Saatnya Garuda Muda Ganyang Harimau Malaya

Timnas U23, sudah kau dapat lawanmu di semifinal sepakbola Sea Games 2013. Kesebelasan itu bernama Malaysia. Bukan kali pertama Garuda jumpa Harimau. Dari catatan FIFA, ada data bahwa pertemuan kedua negara serumpun ini di level senior sudah mencapai 68 kali. Ajangnya pun bermacam. Ada Merdeka Cup, Piala Kemerdekaan, King’s Cup, President’s Cup, Merlion Cup, Piala Tiger, AFF Cup, Kualifikasi Piala Dunia/Asia/Olimpiade, Asian Games, dan – tentu saja – ajang Sea Games.


Di event Pesta Olahraga se-Asia Tenggara, sudah 14 kali Indonesia baku jumpa dengan Malaysia. Secara keseluruhan, dari 14 kali pertemuan itu, Indonesia memetik enam kali kemenangan, tujuh kali kalah, sekali imbang. Sebuah rekor yang tak begitu bagus bagi tim Garuda. Terakhir, perjumpaan dengan Malaysia terjadi pada final sepakboal Sea Games 2011 di Stadion Gelora Bung Karno. Apa daya, Garuda bertekuk di taring Harimau Malaysia melalui drama adu penalti, 4 - 5.

Lalu, bisakah pada semifinal Sea Games 2013, Garuda Muda membungkam Harimau Muda? Tak gampang, memang. Apalagi, kemenangan terakhir Garuda Muda atas Harimau Muda terjadi 14 tahun silam. Kala itu di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam, masing-masing dua gol Bambang Pamungkas dan Rochy Putiray, plus satu gol Hariyanto Prasetyo dan Ali Sunan, mempermalukan Malaysia dengan skor telak, 6 – 0.

Kini, Andik Vermansah cs kembali berjumpa Malaysia. Tentu bukan sekadar nasib yang mempertemukan kedua negara serumpun ini. Malaysia dengan digdaya menjuarai grup A, setelah pada partai terahir mengempaskan Vietnam. Sementara, Indonesia hanya menjadi runner-up grup B.

Niscaya tak ada cara lain bagi Garuda Muda selain bermain seperti menghadapi Myanmar kemarin. Bermainlah dengan gembira. Sebab, keriangan berdampak pada semangat. Lihat saja bagaimana Ramdani Lestaluhu keletihan, sehingga harus dipapah tandu, pada menit ke-60an. Tapi, tak lama kemudian Ramdani sudah berlari lagi di lapangan hijau. Walau memang tak lama kemudian dia digantikan Andik.

Bermain riang akan menumbuhkan semangat spartan. Ya, bertandinglah laksana prajurit kota Sparta kuno di Yunani. Dalam bertempur, pasukan Sparta tak kenal menyerah. Motonyo sungguh luar biasa: pulang kembali dengan perisai, atau lebih dari itu. Maksudnya amat gamblang: jangan kembali, kecuali kau menang.

Ingat! Cukup bermain dengan filosofi bola mengalir. Tak usah kau tahan lama-lama. Dengan aliran bola yang terus-menerus, lawan pasti keteteran. Memang masih teramat jauh menyamakan permainan Garuda Muda melawan Myanmar kemarin laksana tiki-taka-nya Barcelona. Tapi setidaknya, dengan bermain gembira, Garuda Muda bisa lebih leluasa.

Dan, satu hal lain yang penting diingat: Malaysia kerap mempermalukan Indonesia. Hubungan kita dengan serumpun yang satu ini ibarat hubungan suami istri yang kadang pasang kadang surut. Kau pasti tahu, betapa sering saudaramu yang mengais rezeki di Malaysia mendapat hina dan cerca. Kinilah saatnya kau, Garuda Muda, membangkitkan harga diri bangsa. Pun, termasuk para tenaga kerja Indonesia di negeri tetangga. Bila kau hempaskan Harimau Muda, saudara-saudaramu di Malaysia tentu bisa busung dada.

Salam sepakbola nasional!

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment